Education Institution

Kunjungan ke Museum History of Java memberikan pengalaman edukasi yang berharga bagi siswa, maupun mahasiswa dalam mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Jawa. Melalui pameran interaktif, koleksi artefak, dan penjelasan yang menarik, siswa dapat memperluas wawasan mereka tentang perkembangan peradaban Jawa. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya lokal sekaligus

History of Java Museum: Exploring the Civilization of Java with Modern Technology (English Ver.)

Malanghits.com – The History of Java Museum, located at Jalan Parangtritis KM 5.5, Sewon District, Bantul Regency, DIY, is a unique and fascinating museum for history and culture enthusiasts. This museum presents the story of Java’s civilization in an innovative and interactive way, combining elements of history with modern technology. The museum was established with

The Pancasila Youth Generation and Independent Learning at the History of Java Museum (English Ver.)

Character education through learning the nation’s identity can truly be achieved through intensive museum visits. This process is now the main goal of the Independent Learning spirit promoted by the Ministry of Education and Culture (Kemendikbudristek). Therefore, as part of the support system for the independent learning curriculum, the History of Java Museum always welcomes

Mengapa History of Java? (Indonesian Ver.)

Menceritakan perjalanan suatu bangsa tentu bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi berusaha mengungkapkan sejarah bangsanya sendiri secara objektif, memerlukan jiwa yang besar, karena dalam perjalanannya, sebuah bangsa sering kali menghadapi situasi yang tidak realistis. Museum Sejarah Jawa, berusaha untuk melakukan hal itu sekaligus, bahkan mencoba membuat pengajaran yang diberikan tidak lagi menjadi sesuatu yang membosankan. Museum

Pahlawan Kerajaan Mataram Islam (Indonesian Ver.)

Kerajaan Mataram Islam sedang memanas, terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang akan menduduki takhta setelah Hanyakrawati meninggal. Suasana yang memanas tersebut bahkan menyebabkan perpecahan kerajaan.Kemudian Pahlawan turun, Pangeran Purbaya, Putra Panembahan Senapati, mengangkat Raden Mas Rangsang ke takhta kerajaan, mencabut Tombak Pusaka, dan menantang siapa saja yang menentang keputusan Rangsang yang menggugah tersebut. Tidak ada