Outing Class di Museum History of Java Yogyakarta Menggebrak Semangat Edukasi Pelajar Pancasila

Setiap pelajar yang mengunjungi Museum History of Java selalu memiliki kekaguman istimewa terhadap berbagai artefak sejarah dari Tanah Jawa. Di museum ini terbuka selebar-lebarnya pintu edukasi Merdeka Belajar yang menumbuhkan antusiasme para siswa maupun guru pendamping. 

Kegiatan outing class di museum sejarah jawa ini memperluas wawasan dan pengalaman belajar. Sehingga anak-anak didik usia sekolah maupun dewasa dapat merasakan proses belajar di luar sekolah. 

Sejalan dengan profil pelajar Pancasila yang terbentuk melalui edukasi museum, maka Museum History of Java pun terfokus pada tema Berkebinekaan Global, terutama dalam upaya memperkuat karakter pelajar Pancasila ketika menjalani studi wisata di museum ini. 

Berkebhinekaan Tunggal

Di Museum History of Java Yogyakarta, pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global diantaranya mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi serta tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis akan terlihat ketika mereka mengeksplorasi Museum History of Java dengan pribadinya yang mandiri. Para pelajar ini akan memperoleh dan memproses informasi dan gagasan sejarah, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di Museum History of Java merupakan upaya endorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma pembelajaran berbasis projek. Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik, terutama untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur, sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.

Melalui projek ini, siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam situasi yang tidak formal, struktur belajar yang lebih fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu, berbagai kompetensi yang mereka miliki akan lebih terasah.

Kearifan Lokal

Krisis identitas diri akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat menjadi salah satu problem generasi muda yang ingin diperkecil oleh Museum History of Java. Untuk mengatasinya, maka dipilihlah tema ini dengan harapan dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar ataupun daerah tersebut. 

Untuk kegiatan tema Kearifan Lokal di Museum History of java pun guru dapat menyesuaikannya dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Begitupun tema profil pelajar pancasila “Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI” bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi siswa dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif. Sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Salah satunya teknologi Augmented Reality atau AR. 

Ayo berkunjung ke Museum History of Java Yogyakarta!

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *