3 Cara Pembelajaran Kognitif Learning di Museum History of Java

Menelusuri Museum History of Java Yogyakarta menjadi kunci belajar banyak tentang sejarah peradaban Jawa di masa lalu. Museum ini menawarkan berbagai cerita yang diisi dengan makna filosofis, termasuk berbagai artefak dari masa lalu, objek religius historis, dan banyak lagi. 

Bagi edukasi outdoor learning, mengunjungi museum sejarah Jawa ini sama dengan menyelam di dunia seni, sejarah, budaya dan psikologi. Dalam konsep pembelajaran deep learning, Museum Museum History of Java menggunakan strategi pembelajaran aktif yang mencakup semua indera dan pengalaman para pelajar melalui konsep pendidikan. Di antaranya penggunaan Augmented Reality (AR) dan teknologi film QR. 

Proses pembelajaran pada lima zona eksplorasi peradaban masyarakat Jawa membawa para pelajar terlibat dalam pengalaman masa silam dengan sangat menghibur. Sehingga meskipun belajar di museum itu reflektif mereka masih dapat merasakan kegembiraan edukasi museum. 

Selain itu berkaitan fungsi pendidikan di museum, UNESCO telah merumuskan empat pilar pendidikan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di museum (The Four Pillars of Education in 21st Century).  

Pada catatan ini tentunya kita bisa melihat aplikasinya dari Museum History of Java seperti berikut : 

1. Learning to Know

Belajar untuk tahu merupakan ranah pembelajaran kognitif, yang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pengetahuan (knowledge) dengan sebaik-baiknya. Keterlibatan Museum History of Java dalam proses pembelajaran kognitif berasal dari tampilan informatif. Disini pameran yang disajikan sebanyak mungkin mengandung informasi yang memadai serta disajikan secara komunikatif. Sehingga pengunjung yang awam sekalipun mudah memahami dan mencema informasi pengetahuan tentang dunia Islam pada seluruh zona ruang museum.

2. Learning to Do

Museum History of Java meningkatkan ketrampilan, tidak sebatas ketrampilan fisik (psikomotorik) tetapi juga menerapkan konsep, prosedur, maupun manajemen.

3. Learning to Be

Museum History of Java menjadikan seseorang sadar akan dirinya sekaligus membantu agar dapat mewujudkan cita-citanya. Museum ini berusaha untuk pembentukan kepribadian bangsa (LOCAL GENIUS)

Museum History of Java tidak hanya menghadirkan artefak sejarah, tetapi juga menjadi ruang belajar aktif bagi pengunjung melalui konsep Learning to Do. Dalam pembelajaran kognitif, metode ini menekankan pada pengalaman langsung dan interaksi aktif dengan koleksi museum.

1. Eksplorasi Langsung Melalui Koleksi Artefak

Pengunjung dapat mempelajari sejarah Jawa dengan mengamati langsung artefak-artefak yang dipamerkan, seperti kapak perunggu Dongson, patung Semar, dan genta kuno. Dengan melihat dan memahami fungsi serta nilai historisnya, pengunjung mengalami proses belajar berbasis pengalaman nyata.

2. Interaksi dalam Zona Edukasi Interaktif

Museum History of Java memiliki zona interaktif, seperti ruang teater, ruang 3D, dan diorama sejarah. Melalui pengalaman imersif yaitu aplikasi Augmented Reality setiap pelajar dapat memahami sejarah dengan cara yang lebih mendalam dibandingkan hanya membaca teks sejarah.

3. Kegiatan Praktis dan Workshop

Museum juga mengadakan berbagai workshop, seperti pembuatan replika artefak atau pelatihan keterampilan tradisional. Kegiatan ini memungkinkan pengunjung untuk tidak hanya mengetahui, tetapi juga melakukan dan memahami praktik budaya Jawa secara langsung.

4. Teknologi Digital dan AR untuk Pembelajaran Aktif

Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) di museum semakin memperkuat konsep Learning to Do. Pengunjung dapat memindai artefak dengan aplikasi digital untuk mendapatkan informasi tambahan atau melihat rekonstruksi sejarah dalam bentuk animasi 3D.

Pendekatan Learning to Do dalam pembelajaran kognitif di Museum History of Java memberikan pengalaman edukatif yang lebih bermakna. Dengan eksplorasi langsung, interaksi interaktif, kegiatan praktis, dan teknologi digital, museum ini menjadi tempat belajar yang menarik dan efektif bagi semua kalangan.

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *