Nama : Ceremonial Axe Corong
Material : Bronze
Estimated : Ca 200 Bc
Origin : Dongson Culture
Found Location : East Java
Kajian Koleksi Kapak Candrasa di Museum History of Java
Ragam hias kapak perunggu memiliki tema mengenai kepercayaan nenek moyang yang ditunjukkan melalui prinsip adualisme, relasi genealogis tokoh ilahi dan manusia, kedudukan manusia di dunia, serta gambaran kosmologi dunia.
Salah satu benda purbakala dengan motif hias yang menjadi koleksi Museum History of Java yaitu Kapak Candrasa. Kapak ini merupakan benda purbakala era Dongson yang diciptakan sejak abad pertama dan kedua masehi. Material kapan ini terbuat dari perunggu dimana zaman logam merupakan periode manusia praaksara setelah jaman Neolitikum dan Megalitikum dimana manusia sudah terampil membuat benda-benda dari logam. Diperkirakan sekitar 8000 – 2000 SM.
Kebudayaan Dongson di Museum History of Java menampilkan artefak dari zaman perunggu di Kawasan Asia Tenggara. Menurut sejarah, bangsa Deutro Melayu yang bermukim di Jawa telah memiliki kemampuan menuang logam, sehingga masyarakat mengenal benda fungsional yang disebut kapak perunggu. Diantaranya kapak corong dan juga kapak candrasa.

Kapak Candrasa koleksi Museum History of Java memiliki bentuk memanjang dan melengkung. Sehingga menunjukkan jika manusia prasejarah telah mempertimbankan bentuk estetik dari peralatan sehari-hari. Dimulai dari pertanian hingga ritual kepercayaan atau pemujaan terhadap roh nenek moyang. Sebuah langkah penting dalam evolusi teknologi manusia.
Kapak dengan ukiran khas atau hiasan tertentu sering kali tidak digunakan untuk kegiatan sehari-hari, melainkan untuk keperluan upacara atau sebagai simbol kekuasaan.
Kapak logam ini memiliki bentuk simetris yang halus untuk mencerminkan fungsi sebagai alat upacara pada masa itu. Pada mata kapak terlihat melebar ke samping dan kedua ujung kapak melengkung ke bagian dalam. Sedangkan pada pegangan tangan terdapat motif geometris yang menyerupai motif lengkung berukuran kecil.
Inilah mengapa candrasa selalu digunakan sebagai salah satu perlengkapan upacara yang penting. Kehalusan serta keindahan jenis kapak ini membuktikan fungsi motif untuk kegiatan upacara yang sakral. Candrasa berbeda dari fungsi kapak corong koleksi Museum History of java yaitu berperan sebagai perlengkapan ritual kepercayaan.
Ragam motif hias merupakan wujud abstrak dari gagasan, ide-ide, serta pandangan hidup, yang juga mencerminkan harmoni semesta. Dalam masyarakat prasejarah para ahli memperkirakan candrasa menjadi medium perantara dunia roh dan manusia.
Edukasi Kapak Perunggu Dongson
Museum History of Java salah satu tempat yang menyimpan berbagai artefak bersejarah yang menggambarkan perkembangan kehidupan manusia di Tanah Jawa. Itulah mengapa kapak menjadi saksi bisu dari kemajuan teknologi pada Zaman Perunggu.
Keberadaan kapak perunggu menunjukkan bagaimana manusia purba mulai memahami teknik peleburan logam dan menciptakan alat yang lebih efektif dibandingkan alat-alat batu yang digunakan sebelumnya. Museum ini menyediakan informasi yang lengkap mengenai bagaimana kapak perunggu digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana perkembangannya mencerminkan kemajuan teknologi pada masa itu.

Dengan mengunjungi Museum History of Java dan mempelajari lebih dalam tentang kapak perunggu, kita bisa memahami bagaimana teknologi dan budaya berkembang di masa lalu. Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari peninggalan ini antara lain:
1. Inovasi dalam Teknologi
Kapak perunggu adalah bukti bagaimana manusia selalu mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perdagangan
Keberadaan kapak perunggu menunjukkan bahwa masyarakat prasejarah sudah melakukan interaksi dengan kelompok lain, baik dalam bentuk perdagangan maupun pertukaran budaya.
3. Peran Simbolis dalam Budaya
Beberapa kapak memiliki nilai lebih dari sekadar alat kerja; mereka menjadi simbol status, kekuasaan, atau bahkan alat ritual yang penting dalam kehidupan sosial.
Kapak perunggu merupakan salah satu peninggalan penting yang menunjukkan perkembangan teknologi dan budaya di Nusantara pada zaman prasejarah. Museum History of Java menjadi tempat yang sangat baik untuk mempelajari lebih dalam tentang artefak ini, karena menyediakan berbagai informasi dan koleksi yang dapat membantu kita memahami sejarah dengan lebih baik.
Melalui pemahaman tentang kapak perunggu, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang ada serta menyadari betapa pentingnya inovasi dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga sekarang. Mengunjungi museum dan belajar tentang peninggalan sejarah seperti ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan inspirasi tentang bagaimana manusia selalu beradaptasi dan berkembang dari masa ke masa.
Pengen tau lebih banyak sejarah menarik di Museum History of Java Yogyakarta? Jangan ragu berkunjung dan eksplorasi beragam koleksi dari era peradaban Tanah Jawa!